Pengertian Limbah Anorganik Adalah

Ciri-Ciri Limbah Anorganik

Agar lebih mudah mengetahui secara rinci terkait seperti apa limbah anorganik, kenali terlebih dahulu ciri-ciri dan karakteristik dari limbah anorganik. Berikut akan dijabarkan secara singkat mengenai ciri-ciri dari limbah anorganik, di antaranya.

Jenis-Jenis Limbah Anorganik

Limbah anorganik terbagi menjadi beberapa jenis. Pembagian ini berguna untuk menetapkan pengolahan apa yang tepat dilakukan agar limbah atau sampah tidak merusak atau mencemari lingkungan sekitar.

Berikut jenis-jenis limbah anorganik berdasarkan bentuknya, di antaranya.

Dampak Negatif apabila Membuang Limbah Anorganik ke Sungai dan Laut

Lalu, membuang limbah anorganik ke sungai, bahkan ke laut akan menaikkan pencemaran air. Air yang memiliki fungsi sebagai salah satu sumber kehidupan manusia, khususnya untuk minum, mandi, mencuci, dan kebutuhan lainnya menjadi sangat berbahaya apabila digunakan. Tak hanya itu, pembuangan limbah anorganik ke laut akan mengancam keselamatan biota yang ada di laut.

Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB telah menyatakan bahwa 2,2 miliar orang tidak memiliki akses layanan air minum yang cukup dan layak. Adapun jumlah air bersih yang tersedia masih sangatlah kurang dengan perbandingan jumlah yang semestinya mereka butuhkan.

Para ahli pun mengatakan bahwa sekitar 4,8 hingga 12,7 ton limbah, masuk ke dasar laut tiap tahunnya. Limbah anorganik plastik yang lambat laun memecah akan membentuk mikroplastik yang mana pada akibatnya akan terkonsumsi lagi oleh manusia sehingga mengancam kesehatan.

Bukan hanya manusia, melainkan juga hewan. Bayangkan, berapa banyak hewan yang telah mati akibat ketidaksengajaan mereka memakan limbah anorganik yang telah diproduksi oleh para manusia. Limbah atau sampah inilah yang membawa penyakit bagi para hewan.

We think you have liked this presentation. If you wish to download it, please recommend it to your friends in any social system. Share buttons are a little bit lower. Thank you!

Kita pasti sering mendengar mengenai jenis-jenis limbah yang paling umum ditemukan adalah jenis limbah organik dan anorganik. Namun tidak semua orang mengetahui apa perbedaan antara kedua jenis limbah tersebut. Sekaligus adanya limbah organik dan anorganik adalah penggolongan limbah berdasarkan apa. Sebelum membahas kedua jenis limbah ini lebih jauh, ada baiknya untuk mengetahui mengenai pengertian limbah itu sendiri.

Limbah Anorganik dapat Menghasilkan Uang

Berikutnya, limbah anorganik pun bisa menghasilkan uang. Karena selain dibuat dan diolah menjadi bentuk kerajinan tangan yang kemudian dijual dan menghasilkan uang, tentunya kalian juga bisa dengan menjual botol dan barang bekas limbah anorganik saja. Kalian dapat menjual limbah anorganik, seperti aki bekas, koran bekas, dan sejenisnya ke tukang pengepul barang bekas.

Hal tersebut pastinya bisa kalian tukarkan dengan benda berupa uang tunai. Meskipun jumlah yang didapat tidaklah seberapa, akan tetapi hal ini akan sangat menguntungkan apabila kita rutin melakukannya. Sebab, selain dapat membantu membersihkan lingkungan sekitar dari limbah anorganik, kalian juga bisa mendapatkan uang dari hasil penjualan ke tukang pengepul barang bekas tersebut.

25 Kreasi Limbah Plastik

Buku ini memuat 25 kreasi barang serbaguna dengan bahan dasar plastik, seperti tas laptop, jas hujan anak, lunch box, dompet, dan lainnya.

Apabila kalian memiliki keterampilan menjahit, ditambah dengan ketekunan, pasti dapat membuatnya juga karena buku ini dilengkapi dengan foto step by step dan pola. Dengan kreasi ini, kalian tidak hanya memperbaiki lingkungan, melainkan bisa menambah penghasilan.

Ciri-Ciri Limbah Anorganik

Agar lebih mudah mengetahui secara rinci terkait seperti apa limbah anorganik, kenali terlebih dahulu ciri-ciri dan karakteristik dari limbah anorganik. Berikut akan dijabarkan secara singkat mengenai ciri-ciri dari limbah anorganik, di antaranya.

Limbah Anorganik berupa Botol Kaca

Di tempat pengolahan limbah ataupun daur ulang sampah, limbah anorganik berupa botol kaca atau beling lazimnya akan diolah kembali menjadi botol baru.

Limbah Anorganik berupa Kertas

Pengelolaan limbah anorganik berupa kertas dapat dilakukan di rumah. Caranya adalah dengan mengumpulkan beberapa buku atau kertas yang sudah tidak terpakai (bekas), kemudian menyerahkannya ke bank sampah atau ke tukang pengumpul kertas bekas di tempat-tempat yang memang khusus daur ulang limbah anorganik sejenis itu.

Daripada hanya menumpuknya atau membuangnya ke laut, alangkah baiknya sisa kertas-kertas tersebut diolah menjadi kertas daur ulang yang bermanfaat, misalnya tas, topeng, dan beberapa kerajinan tangan lain.

Dampak Negatif apabila Limbah Anorganik Ditimbun di Tanah

Limbah anorganik yang diupayakan dengan cara ditimbun pun dapat memberikan dampak buruk, yaitu pencemaran tanah. Air tanah dapat mengandung racun sebab tanah tersebut telah tercampur dengan berbagai jenis limbah anorganik yang mempunyai kandungan atau zat beracun.

Hingga akhirnya, keseimbangan ekosistem juga terganggu dan memberikan dampak terhadap pertumbuhan tanaman. Menimbun limbah anorganik di dalam tanah tidak akan membuat limbah tersebut hilang atau lenyap, melainkan menimbulkan masalah.

Selain itu, kesuburan tanah pun terganggu yang mana hingga akhirnya dampak buruk atau negatif itu kembali lagi kepada manusia. Oleh karena itu, sangatlah penting memperhatikan limbah-limbah anorganik ini dan kembali memperhatikan dan memikirkan permasalahan ini dengan serius serta cermat.

55 Kreasi Kreatif dari Botol Plastik Bekas

Iva Hardiana, penulis buku ini memberikan 55 ide kreasi dari botol plastik bekas pakai yang disulapnya menjadi berbagai barang bernilai ekonomi, mulai dari hiasan dinding hingga aneka wadah serbaguna.

Botol plastik bekas pakai yang dianggap sampah ternyata dapat menjadi barang berguna, bahkan layak untuk dijual, dan secara tidak langsung kita menjaga kelestarian lingkungan karena membantu mengurangi jumlah sampah.

Limbah Anorganik Cair

Limbah anorganik yang satu ini adalah berupa cairan sangat berbahaya yang berasal dari suatu pabrik ataupun perusahaan produksi. Umumnya, pabrik atau perusahaan produksi tersebut mengalirkan limbah anorganik cair ini ke sungai-sungai sehingga makhluk hidup yang tinggal di situ dan lingkungan setempatnya akan menjadi rusak serta tercemar.

Tidak hanya dari pabrik atau perusahaan produksi saja, limbah anorganik cair ini juga bisa berasal dari aktivitas atau kegiatan rumah tangga, seperti dari air sabun cuci dan detergen. Sebenarnya, yang paling berbahayanya lagi adalah limbah dari tumpahan minyak yang ada di laut.